FF Endless Love Part 2
Author :
Laras Anindita
Cast :
Kai
Aku (Jangmi) -OC
etc
Kubuka perlahan ponselku, dengan mata sayup.
From : Beloved Kai
Anyeong haseyo aleumdaun.. sebentar lagi aku akan
menjemputmu. 20 menit lagi.. sekarang waktunya kuliah..
“Ah
anio.. bagaimana ini, aku belum bersiap-siap.. cepat..” kataku sambil terlonjak
dari tempat tidur. Menyiapkan buku saja Aku juga belum melakukannya.
10 minutes later
“ahh,
kurang sepuluh menit aku belum merapikan rambut, dan menata buku”
10 minutes later
Doink..
Pesan
masuk diponselku..
From : Beloved Kai
Aku sudah di depan..
“Ahh
dia sudah datang” kataku tergesa-gesa. Aku menuruni tangga dengan tergesa-gesa
sampai-sampai aku hampir terpeleset di tangga. Eommaku saat itu sedang di
dapur.
“Eomma
aku berangkat dulu” kataku sambil mencium tangan lembutnya.
“Makan
roti dan minumlah susunya dulu” kata eommaku.
Aku
hanya sempat menyeruput setengguk susu, dan menyambar rotiku dan memakannya
sambil berlarian ke depan.
“Sayang!”
teriak eommaku, tetapi aku tidak memperdulikannya. Sepertinya dia ingin
memberitahuku sesuatu tapi aku tidak menghiraukannya karena tergesa-gesa.
Saat di halaman rumah
Kai
sudah menungguku dengan motor sport berwarna putih yang di bawanya, dia sangat
gagah saat menaiki motor itu.
“Mian,
membuatmu menunggu.” Kataku pada Kai.
“Kai
kau kenapa?” tanyaku pada Kai yang saat itu menutup-nutupi matanya sambil
menunju-nunjuk ke arah celana jins yang kupakai. Saat kulihat ke arah celana
jins yang kupakai ternyata, resleting celanaku belum kunaikan. Dengat cakap aku
langsung menaikkan resletingku. Mungkin saat ini wajahku sudah seperti tomat yang baru dipetik dari kebun, karena termakan oleh malu.
Di
jalan aku hanya bisa terdiam, karena malu akan kejadian barusan. Tetapi Kai
malah mengungkit-ungkitnya, dan itu benar-benar membuatku malu. Mungkin sifat
yadongnya mulai keluar karena kejadian tadi.
“hehe,
kau memakai celana dalam berwarna merah hah?” ungkit Kai
“Ahh..
sudah jangan membicarakan itu lagi. Kau tidak tahu aku sedang malu hah” kataku
“Hahaha”
tawa Kai, yang tiba-tiba mempercepat laju motornya.
“Whaa..”teriakku
“Menyenangkan
bukan, membuatku lebih bebas, karena angin yang berhembus kencang melewati
wajahku.” kata Kai
“Hahaha..Ne..
menyenangkan tetapi ini menakutkan” kataku.
“Sudah
sampai aleumdaun” katanya
“gomawo
sudah mengantarkanku, ini helmnya” kataku sambil menyodorkan helm berwarna
merah itu.
“Ne
aleumdaun” katanya sambil mengacak-acak rambutku.
“Ah..
anio.. tadi nae sudah menatanya, dan sekarang kau mengacak-acaknya” kataku
sambil mencibirkan bibirku kearahnya.
“Haha,
kau sangat lucu jika seperti itu” katanya
“Hai
Jangmi!” sapa sahabatku yang memanggilku Jangmi, ya aku memang menyukai mawar
karena itu aku dijuluki Jangmi olehnya.
“Hai
Tokki..”sapaku juga padanya, dia memang menyukai kelinci jadi aku memanggilnya
Tokki.
“Hai
Kai” sapa Tokki alias Hyo Rin
“Hai”
jawab Kai.
“Aku
pergi dulu ya, annyeong..” kata Kai. Kai dan aku memang tidak satu universitas.
“Annyeong..”
kataku.
Di
koridor aku berjalan bersama Hyo Rin, koridor ini banyak sekali orang. Saat
kulihat ternyata di sana terpampang poster besar tantang party night school di
aula sekolah. Poster itu juga mengatakan bahwa setiap anak boleh membawa
pasangannya sendiri-sendiri.
“Tokki
kau lihat itu..berarti aku bisa membawa Kai ke pesta tersebut, aku jadi tidak
sabar menunggunya.” Kataku yang mulai tidak sabar menunggu party night school.
“lagipula
itu 2 hari lagi. Nae juga memikirkan siapa yang akan kuajak nantinya..” kata
Hyo Rin bingung mangajak siapa
“Bagaimana
jika Chanyeol, dia kan sahabatmu SMA yang selalu kau ceritakan padaku. Apa dia
masih berhubungan denganmu?”
“Iya,
tapi hanya melalui ponsel. Dan aku hanya pernah bertemu dengannya 1 kali saat
di kafe Jongran.” Kata Hyo Rin
“baguslah,
kau masih berhubungan dengannya. Kau masih ada kesempatan untuk mengajaknya.
Aku juga tidak sabar melihat wajahnya, dan seperti apa dia.” Kataku antusias.
“Ya,
nanti aku akan mengenalkannya padamu.” Kata Hyo Rin.
Aku duduk di halaman rumahku sembari
memandangi langit yang sedikit mendung, aku harap hari ini tidak akan hujan.
Hari ini adalah party night di sekolah, aku sudah mempersiapkan gaun yang akan
kupakai untuk malam nanti. Gaunp pink muda tanpa lengan dengan renda di bagian
bawah. Saat ini aku juga masih
memikirkan mimpiku semalam.
Aku’s Flashback
“Kai.. wiheomhae!..”
seruku memperingatkan Kai
Brak...
Kai
ditabrak oleh mobil dari lawan arah, aku melihatnya bercucuran darah tak
sadarkan diri. Saat aku ingin menolongnya aku tidak bisa menggapainya,
seakan-akan aku berbeda dimensi dengannya saat itu. Aku hanya bisa menangis dan
berteriak minta tolong, tetapi tak ada yang mendengarku saat itu. Sampai
akhirnya ambulan datang menjemputnya.
Flashback End
Aku
harap mimpiku ini bukanlah suatu pertanda buruk. Semoga itu hanya mimpi buruk
yang datang karena aku terlalu kelelahan. Aku jadi teringat oleh ulang tahun
Kai, tanggal itu hanya 3 hari lagi. Aku sudah membuat kado istimewa untuknya
dan aku harap dia akan menyukainya.
Malam ini akan menjadi malam
istimewa. Party night school akan segera dimulai, dan aku sudah bersiap-siap
untuk berangkat ke sana. Aku menunggu Kai di kamar sembari mempersiapkan barang
yang akan kubawa, sebenarnya mudah saja sih. Hanya dompet, ponsel, bedak,
lipgloss, dan kamera. Aku harap malam ini Hyo Rin datang bersama sahabatnya
yang bernama Chanyeol itu.
Doink..
Pesan
masuk di ponselku
From : Beloved Kai
Nae sudah di depan, turunlah.. nae tidak sabar
melihat penampilanmu.
Aku
turun dari kamarku dan menuju ke ruang TV untuk pamit ke eomma. Mungkin eomma
akan kaget melihat aku berpakaian cantik seperti ini.
“Eomma
aku berangkat dulu ke pesta” kataku sambil mencium tangannya.
“Ne..
apakah kau anakku??” tanya eomma heran melihat penampilanku
“Ahh
eomma, ini benar anakmu.. memang ada yang aneh dari penampilanku, sampai-sampai
eomma tidak mengakuiku..?” tanyaku pada eomma.
“Tidak
kau cantik sekali, persis eomma dulu, nikmati pestamu ya..” kata eomma
“Oke
eomma” kataku sambil tersenyum simpul.
Aku
berjalan keluar menuju halaman rumah dan sudah terlihat Kai, yang memunggungiku
dengan jas berwarna hitam. Lalu kutepuk pundaknya dari belakang.
“Kai..”
sapaku sambil menepuk pundaknya
“God..
apa ini aleumdaunku yang dulu?? Kau yeopo sekali malam ini” puji Kai
“Ne
gomawo, kau juga sangat tampan. Ayo berangkat.” Kataku.
Pesta
malam ini benar-benar ramai, banyak mahasiswa lain yang datang ke universitasku
karena diajak oleh pasangannya. Dan akhirnya aku bertemu Hyo Rin juga, tetapi
aku hanya melihatnya seorang diri tanpa ditemani siapa-siapa.
“Hai
Tokki..” sapaku
“Hai
Jangmi, gaunmu bagus. Hai Kai”sapa Hyorin
“Hai”
sapa Kai balik pada Hyo Rin.
“Apa
kau seorang diri saja? mana sahabatmu Chanyeol itu?” tanyaku penasaran
“tidak,
aku datang dengannya, dia sedang mengambil minuman untukku” kata Hyo Rin
“Owh..”
seruku
“ini
minumannya.” Kata Chanyeol yang baru datang sembari menyodorkan minuman pada
Hyo Rin.
“Ini
dia Chanyeol.” Seru Hyo Rin
“Hai
Chanyeol, panggil saja aku Jangmi, tetapi sebenarnya namaku bukan Jangmi itu
hanya julukan. Oh iya perkenalkan ini Kai kekasihku.” Kataku sambil
memperkenalkan diri.
“Hai
Jangmi, hai Kai. Senang berkenalan denganmu.” Kata Chanyeol
“Jangmi
aku ke sana dulu ya.” Kata Hyo Rin
“Ne..
bersenang-senaglah” seruku
Tiba-tiba
lampu aula berubah menjadi redup dan digantikan oleh lampu berwarna-warni yang
terpancar dari bohlam di atas aula, dan musiknya berubah menjadi mellow. Aku
rasa ini saatnya berdansa dengan pasangan masing-masing. Tiba-tiba Kai
menegadahkan tangan kanannya padaku yang artinya dia mengajakku berdansa.
“maukah
anda berdansa denganku?” tanya Kai seakan-akan pangeran yang mengajak seorang putri
untuk berdansa.
“Dengan
senang hati” kataku sambil meletakkan tangan kiriku di atas tangan kanannya dan
kami berdansa bersama.
Kusandarkan kepalaku dibahunya yang bidang ini. Sangat terasa kehangatan saat berdansa dipelukannya. Dia memegang erat pinggangku saat kusandarkan kepalaku dibahunya. Kuberharap malam ini tidak akan pernah berakhir.
Baru saja 30 menit aku berdansa dengannya
tiba-tiba suasana berubah, musik yang mellow tiba-tiba berubah menjadi musik
rock. Aku sangat terganggu dan akhirnya aku mengajaknya untuk ke taman yang ada
di universitasku. Taman ini dipenuhi dengan bunga mawar dan bunga-bunga hias
lainnya. Pohon sakura juga sedang mekar musim ini.
“kita
disini saja, disini lebih tenang, dan aroma bunga tercium dimana-mana.” Kataku
“Taman
di universitasmu bagus juga. Ayo kita duduk di sana.” Ajak Kai. Aku
dan Kai duduk di bawah pohon Sakura yang sedang mekar, dengan ditemani
bunga-bunga di sekitarnya. Tiba-tiba Kai pergi begitu saja. sepertinya dia
mengambilkan setangkai mawar untukku. Tiba-tiba terdengar suara sedikit
merintih dari mulut Kai.
Awh.."
“dangsin wae Kai ?” tanyaku sambil
berlari ke arah Kai karena takut jika terjadi sesuatu.
“Gwenchanayo, jariku hanya sedikit berdarah” tangannya terluka tetapi masih menebarkan senyumnya padaku.
“Ini pasti karena kau terkena duri mawar.” Kataku sambil
menghisap darah yang ada di tangan Kai. Tiba-tiba tangan Kai memegang wajahku
dan mengarahkannya ke wajahnya semakin dekat dan dekat, lalu aku hanya
memejamkan mata dan dia melekatkan bibirnya pada bibirku.
Skip
Lalu dia memberiku mawar putih indah yang tadi dipetiknya.
Malam ini adalah malam yang berkesan untukku, mungkin aku takkan melupakannya. Kuharap
aku akan selalu bersamanya sampai akhirnya aku bisa menikah dengannya.
“Terima kasih” kataku
Lalu dia memelukku erat, sangat erat sampai aku sulit
melepaskannya.
“Sebentar lagi saja” katanya sambil memelukku.
Aku hanya terdiam dipelukannya, ya pelukan hangatnya.
Lama, sangat lama aku dipelukannya. Tidak seperti biasa dia
seperi ini. Lalu dia melepaskan pelukannya.
“Gomawoyo untuk malam ini. Aku sangat bahagia.” Kata Kai
“Ne gomawoyo juga. Aku harap hubungan kita akan selalu baik.”
Kataku padanya.
“ini sudah larut, sudah saatnya aku mengantarmu pulang.” kata
Kai
“Ne”
Angin sepoi melewati tubuhku, aku mulai kedinginan.
Kugosok-gosokan kedua tanganku untuk menghangatkan badanku. Tiba tiba Kai
melepaskan jasnya dan memakaikannya di badanku.
“Pasti kau kedinginan.” Kata Kai sambil memasangkan jasnya di
tubuhku.
“gomawo”
“Ayo kuantar kau pulang” ajak Kai
Di jalan aku hanya terdiam, dan memeluk erat Kai di
boncengannya. Jalanan sudah mulai sepi. Toko sudah banyak yang tutup. Malam ini
sudah sangat larut, kulirik jam tanganku yang sudah menunjuk pukul 22.30.
“Sudah sampai aleumdaun.” Kata Kai
“gomawo sudah mengantarku, dan membuat malamku bahagia.”
Kataku.
“Ne aku juga, aku akan pergi, jadi jangan rindu padaku.” Kata
Kai sambil sedikit tertawa.
“Haha, aku akan selalu merindukanmu.” Kataku.
“Anyeong..” kata Kai
“Anyeong..dolo-e juui” kataku agar dia berhati-hati di jalan.
Saat aku memasuki kamar kubaringkan tubuhku di kasurku yang
empuk, aku masih ingat bagaimana dia memelukku, bagaimana dia memanggilku
aleumdaum, dan bagaimana dia menciumku. Aku tersenyum-senyum sendiri jika
memikirkan kejadian malam ini. Baru saja 20 menit aku membaringkan tubuhku di
kasur tiba-tiba ponselku berbunyi. Kulihat ada nama ”Beloved Kai”.
“Yoboseyo Kai” kataku
“Yoboseyo, apa ini kerabat Kim Jongin?” kata orang yang
menelponku, suaranya tidak seperti Kai.
Comment Ne..
TBC
Comment Ne..
0 komentar:
Posting Komentar