Senin, 23 Desember 2013

FF Endless Love Part 2

   FF Endless Love Part 2

Author :

Laras Anindita

Cast :

Kai 

Aku (Jangmi) -OC
etc


      Kubuka perlahan ponselku, dengan mata sayup.
From : Beloved Kai
Anyeong haseyo aleumdaun.. sebentar lagi aku akan menjemputmu. 20 menit lagi.. sekarang waktunya kuliah..
“Ah anio.. bagaimana ini, aku belum bersiap-siap.. cepat..” kataku sambil terlonjak dari tempat tidur. Menyiapkan buku saja Aku juga belum melakukannya.

10 minutes later

“ahh, kurang sepuluh menit aku belum merapikan rambut, dan menata buku”

10 minutes later

Doink..

Pesan masuk diponselku..

From : Beloved Kai
Aku sudah di depan..

“Ahh dia sudah datang” kataku tergesa-gesa. Aku menuruni tangga dengan tergesa-gesa sampai-sampai aku hampir terpeleset di tangga. Eommaku saat itu sedang di dapur.

“Eomma aku berangkat dulu” kataku sambil mencium tangan lembutnya.
“Makan roti dan minumlah susunya dulu” kata eommaku.
Aku hanya sempat menyeruput setengguk susu, dan menyambar rotiku dan memakannya sambil berlarian ke depan.

“Sayang!” teriak eommaku, tetapi aku tidak memperdulikannya. Sepertinya dia ingin memberitahuku sesuatu tapi aku tidak menghiraukannya karena tergesa-gesa.

Saat di halaman rumah

Kai sudah menungguku dengan motor sport berwarna putih yang di bawanya, dia sangat gagah saat menaiki motor itu.

“Mian, membuatmu menunggu.” Kataku pada Kai.
“Kai kau kenapa?” tanyaku pada Kai yang saat itu menutup-nutupi matanya sambil menunju-nunjuk ke arah celana jins yang kupakai. Saat kulihat ke arah celana jins yang kupakai ternyata, resleting celanaku belum kunaikan. Dengat cakap aku langsung menaikkan resletingku. Mungkin saat ini wajahku sudah seperti tomat yang baru dipetik dari kebun, karena termakan oleh malu.

Di jalan aku hanya bisa terdiam, karena malu akan kejadian barusan. Tetapi Kai malah mengungkit-ungkitnya, dan itu benar-benar membuatku malu. Mungkin sifat yadongnya mulai keluar karena kejadian tadi.

“hehe, kau memakai celana dalam berwarna merah hah?” ungkit Kai
“Ahh.. sudah jangan membicarakan itu lagi. Kau tidak tahu aku sedang malu hah” kataku
“Hahaha” tawa Kai, yang tiba-tiba mempercepat laju motornya.
“Whaa..”teriakku

“Menyenangkan bukan, membuatku lebih bebas, karena angin yang berhembus kencang melewati wajahku.” kata Kai
“Hahaha..Ne.. menyenangkan tetapi ini menakutkan” kataku.
“Sudah sampai aleumdaun” katanya
“gomawo sudah mengantarkanku, ini helmnya” kataku sambil menyodorkan helm berwarna merah itu.
“Ne aleumdaun” katanya sambil mengacak-acak rambutku.
“Ah.. anio.. tadi nae sudah menatanya, dan sekarang kau mengacak-acaknya” kataku sambil mencibirkan bibirku kearahnya.
“Haha, kau sangat lucu jika seperti itu” katanya
“Hai Jangmi!” sapa sahabatku yang memanggilku Jangmi, ya aku memang menyukai mawar karena itu aku dijuluki Jangmi olehnya.
“Hai Tokki..”sapaku juga padanya, dia memang menyukai kelinci jadi aku memanggilnya Tokki.
“Hai Kai” sapa Tokki alias Hyo Rin
“Hai” jawab Kai.
“Aku pergi dulu ya, annyeong..” kata Kai. Kai dan aku memang tidak satu universitas.
“Annyeong..” kataku.

Di koridor aku berjalan bersama Hyo Rin, koridor ini banyak sekali orang. Saat kulihat ternyata di sana terpampang poster besar tantang party night school di aula sekolah. Poster itu juga mengatakan bahwa setiap anak boleh membawa pasangannya sendiri-sendiri.

“Tokki kau lihat itu..berarti aku bisa membawa Kai ke pesta tersebut, aku jadi tidak sabar menunggunya.” Kataku yang mulai tidak sabar menunggu party night school.
“lagipula itu 2 hari lagi. Nae juga memikirkan siapa yang akan kuajak nantinya..” kata Hyo Rin bingung mangajak siapa
“Bagaimana jika Chanyeol, dia kan sahabatmu SMA yang selalu kau ceritakan padaku. Apa dia masih berhubungan denganmu?”
“Iya, tapi hanya melalui ponsel. Dan aku hanya pernah bertemu dengannya 1 kali saat di kafe Jongran.” Kata Hyo Rin
“baguslah, kau masih berhubungan dengannya. Kau masih ada kesempatan untuk mengajaknya. Aku juga tidak sabar melihat wajahnya, dan seperti apa dia.” Kataku antusias.
“Ya, nanti aku akan mengenalkannya padamu.” Kata Hyo Rin.

            Aku duduk di halaman rumahku sembari memandangi langit yang sedikit mendung, aku harap hari ini tidak akan hujan. Hari ini adalah party night di sekolah, aku sudah mempersiapkan gaun yang akan kupakai untuk malam nanti. Gaunp pink muda tanpa lengan dengan renda di bagian bawah.  Saat ini aku juga masih memikirkan mimpiku semalam.

Aku’s Flashback
“Kai.. wiheomhae!..” seruku memperingatkan Kai

Brak...

Kai ditabrak oleh mobil dari lawan arah, aku melihatnya bercucuran darah tak sadarkan diri. Saat aku ingin menolongnya aku tidak bisa menggapainya, seakan-akan aku berbeda dimensi dengannya saat itu. Aku hanya bisa menangis dan berteriak minta tolong, tetapi tak ada yang mendengarku saat itu. Sampai akhirnya ambulan datang menjemputnya.

Flashback End

Aku harap mimpiku ini bukanlah suatu pertanda buruk. Semoga itu hanya mimpi buruk yang datang karena aku terlalu kelelahan. Aku jadi teringat oleh ulang tahun Kai, tanggal itu hanya 3 hari lagi. Aku sudah membuat kado istimewa untuknya dan aku harap dia akan menyukainya.

            Malam ini akan menjadi malam istimewa. Party night school akan segera dimulai, dan aku sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sana. Aku menunggu Kai di kamar sembari mempersiapkan barang yang akan kubawa, sebenarnya mudah saja sih. Hanya dompet, ponsel, bedak, lipgloss, dan kamera. Aku harap malam ini Hyo Rin datang bersama sahabatnya yang bernama Chanyeol itu.

Doink..

Pesan masuk di ponselku
From : Beloved Kai
Nae sudah di depan, turunlah.. nae tidak sabar melihat penampilanmu.

Aku turun dari kamarku dan menuju ke ruang TV untuk pamit ke eomma. Mungkin eomma akan kaget melihat aku berpakaian cantik seperti ini.

“Eomma aku berangkat dulu ke pesta” kataku sambil mencium tangannya.
“Ne.. apakah kau anakku??” tanya eomma heran melihat penampilanku
“Ahh eomma, ini benar anakmu.. memang ada yang aneh dari penampilanku, sampai-sampai eomma tidak mengakuiku..?” tanyaku pada eomma.
“Tidak kau cantik sekali, persis eomma dulu, nikmati pestamu ya..” kata eomma
“Oke eomma” kataku sambil tersenyum simpul.
Aku berjalan keluar menuju halaman rumah dan sudah terlihat Kai, yang memunggungiku dengan jas berwarna hitam. Lalu kutepuk pundaknya dari belakang.
“Kai..” sapaku sambil menepuk pundaknya
“God.. apa ini aleumdaunku yang dulu?? Kau yeopo sekali malam ini” puji Kai
“Ne gomawo, kau juga sangat tampan. Ayo berangkat.” Kataku.

Pesta malam ini benar-benar ramai, banyak mahasiswa lain yang datang ke universitasku karena diajak oleh pasangannya. Dan akhirnya aku bertemu Hyo Rin juga, tetapi aku hanya melihatnya seorang diri tanpa ditemani siapa-siapa.

“Hai Tokki..” sapaku
“Hai Jangmi, gaunmu bagus. Hai Kai”sapa Hyorin
“Hai” sapa Kai balik pada Hyo Rin.
“Apa kau seorang diri saja? mana sahabatmu Chanyeol itu?” tanyaku penasaran
“tidak, aku datang dengannya, dia sedang mengambil minuman untukku” kata Hyo Rin
“Owh..” seruku
“ini minumannya.” Kata Chanyeol yang baru datang sembari menyodorkan minuman pada Hyo Rin.
“Ini dia Chanyeol.” Seru Hyo Rin
“Hai Chanyeol, panggil saja aku Jangmi, tetapi sebenarnya namaku bukan Jangmi itu hanya julukan. Oh iya perkenalkan ini Kai kekasihku.” Kataku sambil memperkenalkan diri.
“Hai Jangmi, hai Kai. Senang berkenalan denganmu.” Kata Chanyeol
“Jangmi aku ke sana dulu ya.” Kata Hyo Rin
“Ne.. bersenang-senaglah” seruku

Tiba-tiba lampu aula berubah menjadi redup dan digantikan oleh lampu berwarna-warni yang terpancar dari bohlam di atas aula, dan musiknya berubah menjadi mellow. Aku rasa ini saatnya berdansa dengan pasangan masing-masing. Tiba-tiba Kai menegadahkan tangan kanannya padaku yang artinya dia mengajakku berdansa.

“maukah anda berdansa denganku?” tanya Kai seakan-akan pangeran yang mengajak seorang putri untuk berdansa.
“Dengan senang hati” kataku sambil meletakkan tangan kiriku di atas tangan kanannya dan kami berdansa bersama.

Kusandarkan kepalaku dibahunya yang bidang ini. Sangat terasa kehangatan saat berdansa dipelukannya. Dia memegang erat  pinggangku saat kusandarkan kepalaku dibahunya. Kuberharap malam ini tidak akan pernah berakhir.

 Baru saja 30 menit aku berdansa dengannya tiba-tiba suasana berubah, musik yang mellow tiba-tiba berubah menjadi musik rock. Aku sangat terganggu dan akhirnya aku mengajaknya untuk ke taman yang ada di universitasku. Taman ini dipenuhi dengan bunga mawar dan bunga-bunga hias lainnya. Pohon sakura juga sedang mekar musim ini.

“kita disini saja, disini lebih tenang, dan aroma bunga tercium dimana-mana.” Kataku
“Taman di universitasmu bagus juga. Ayo kita duduk di sana.” Ajak Kai. Aku dan Kai duduk di bawah pohon Sakura yang sedang mekar, dengan ditemani bunga-bunga di sekitarnya. Tiba-tiba Kai pergi begitu saja. sepertinya dia mengambilkan setangkai mawar untukku. Tiba-tiba terdengar suara sedikit merintih dari mulut Kai.

Awh.."

dangsin wae Kai ?” tanyaku sambil berlari ke arah Kai karena takut jika terjadi sesuatu.
“Gwenchanayo, jariku hanya sedikit berdarah” tangannya terluka tetapi masih menebarkan senyumnya padaku.
“Ini pasti karena kau terkena duri mawar.” Kataku sambil menghisap darah yang ada di tangan Kai. Tiba-tiba tangan Kai memegang wajahku dan mengarahkannya ke wajahnya semakin dekat dan dekat, lalu aku hanya memejamkan mata dan dia melekatkan bibirnya pada bibirku.
Skip

Lalu dia memberiku mawar putih indah yang tadi dipetiknya. Malam ini adalah malam yang berkesan untukku, mungkin aku takkan melupakannya. Kuharap aku akan selalu bersamanya sampai akhirnya aku bisa menikah dengannya.

“Terima kasih” kataku

Lalu dia memelukku erat, sangat erat sampai aku sulit melepaskannya.

“Sebentar lagi saja” katanya sambil memelukku.

Aku hanya terdiam dipelukannya, ya pelukan hangatnya.
Lama, sangat lama aku dipelukannya. Tidak seperti biasa dia seperi ini. Lalu dia melepaskan pelukannya.

“Gomawoyo untuk malam ini. Aku sangat bahagia.” Kata Kai
“Ne gomawoyo juga. Aku harap hubungan kita akan selalu baik.” Kataku padanya.
“ini sudah larut, sudah saatnya aku mengantarmu pulang.” kata Kai
“Ne”
Angin sepoi melewati tubuhku, aku mulai kedinginan. Kugosok-gosokan kedua tanganku untuk menghangatkan badanku. Tiba tiba Kai melepaskan jasnya dan memakaikannya di badanku.
“Pasti kau kedinginan.” Kata Kai sambil memasangkan jasnya di tubuhku.
“gomawo”
“Ayo kuantar kau pulang” ajak Kai

Di jalan aku hanya terdiam, dan memeluk erat Kai di boncengannya. Jalanan sudah mulai sepi. Toko sudah banyak yang tutup. Malam ini sudah sangat larut, kulirik jam tanganku yang sudah menunjuk pukul 22.30.

“Sudah sampai aleumdaun.” Kata Kai
“gomawo sudah mengantarku, dan membuat malamku bahagia.” Kataku.
“Ne aku juga, aku akan pergi, jadi jangan rindu padaku.” Kata Kai sambil sedikit tertawa.
“Haha, aku akan selalu merindukanmu.” Kataku.
“Anyeong..” kata Kai
“Anyeong..dolo-e juui” kataku agar dia berhati-hati di jalan.

Saat aku memasuki kamar kubaringkan tubuhku di kasurku yang empuk, aku masih ingat bagaimana dia memelukku, bagaimana dia memanggilku aleumdaum, dan bagaimana dia menciumku. Aku tersenyum-senyum sendiri jika memikirkan kejadian malam ini. Baru saja 20 menit aku membaringkan tubuhku di kasur tiba-tiba ponselku berbunyi. Kulihat ada nama ”Beloved Kai”.
“Yoboseyo Kai” kataku

“Yoboseyo, apa ini kerabat Kim Jongin?” kata orang yang menelponku, suaranya tidak seperti Kai.


TBC

Comment Ne..

0 komentar:

Posting Komentar