[TITLE]
SALVATION
[AUTHOR]
Laras Anindita
[CAST]
Park Hyorin, Sehun, etc
[GENRE]
Romance, Sad, Friendship,mystery
[RATING]
T
Maaf jika ada kesamaan, tapi ini murni karya saya.
PLAGIATOR? GO AWAY! -_-
Having reading fun Guys :-)
Dua anak manusia yang sangat lucu ini sedang bermain
bersama di halaman belakang bersama anjing peliharaan milik salah satu anak
manusia yang lucu itu, Sehun. Keluarga mereka memang cukup akrab, hingga mereka
bisa sangat dekat.
“Holly..
tangkap ini” ucap Sehun sambil melemparkan tongkat, ketika bermain-main dengan
anjing kesayangannya itu.
Guk,,Guk..
sahut anjingnya itu.
“Holly
sini” kata Hyorin memanggil anjing itu. Sehun dan Hyorin sering bermain bersama
sejak mereka lahir. Eomma Hyorin dan eomma Sehun melahirkan pada waktu yang
hampir bersamaan hanya berjarak satu hari, ya Sehun 12 April sedangkan Hyorin
13 April. Eomma Hyorin dan eomma Sehun sudah bersahabat sejak SMA.
“Holly
pintar” ucap Hyorin dengan logat anak 4 tahunan yang sangat menggemaskan.
“Hyorin
ini untukmu.” Sehun menyodorkan gantungan lucu yang ia beli bersama eommanya
saat ke toko mainan.
“Apa
ini Sehun?” tanya Hyorin polos.
“Aku
juga tidak tahu, tapi menurutku ini cantik jadi aku memintanya pada eomma untuk
membelikannya untukmu.” Jawab Sehun polos karena umurnya yang masih 4 tahun.
“Owh..”
dengan ekspresi Hyorin yang melongo melihat gantungan berbentuk love yang
terbuat dari ukiran kayu tersebut.
“Aku
pernah diberi tsebuah benda seperti ini oleh haraboeji tapi bentuknya berbeda,
katanya itu sebuah jimat.” Jawab Sehun polos dengan logat cadelnya yang sangat
lucu itu.
“Hyorin
sayang ayo kita pulang” ajak eomma Hyorin.
“Aaah
eomma, aku masih ingin bermain dengan Sehun dan Holly” dengan bibir
mengerucutnya yang sangat lucu itu.
“Kapan-kapan
kita bisa bermain ke rumah Sehun lagi sayang.” Kata eomma membujuk Hyorin untuk
pulang.
“Baiklah.
Sehun aku pulang dulu” kata Hyorin sambil memeluk Sehun, mereka berdua sangat
lucu ketika berpelukan layaknya Telletubies.
Eomma mereka yang sedang melihat hanya tertawa kecil melihat tingkah lucu anak
mereka.
“Dahh..
Sehun” kata Hyorin melepaskan pelukannya dan melambaikan tangan mungilnya itu.
“Dahh..
Hyorin” jawab Sehun dengan melambaikan tangannya.
―͡ —
Hari ini tepat tanggal 12 April,
atau lebih tepatnya hari ulang tahun ke-5 Sehun. Hyorin diundang dalam acara
ulang tahun Sehun saat itu. Ya acara ulang tahun yang di hadiri oleh anak-anak
lucu yang berumur sekitar 4-7 tahun. Yang membuat acara ulang tahun ini semakin
ramai karena setiap eomma dari masing-masing anak juga ikut hadir menemani anaknya di acara
ulang tahun Sehun. Hyorin yang hadir dengan memakai gaun lucu dengan warna
kesukaannya pink. Sehun yang sedang berulang tahun memakai jas anak-anak yang
sangat menggemaskan.
“Halo
Sehun, saengil chukkae hamnida. Ini kado untukmu” dengan menyodorkan kotak kado
yang di bungkus kertas kado berwarna biru dengan gambar Superman, super hero
kesukaan Sehun.
“Terima
katsih Hyorin..” kata Sehun sambil menerima kado dari Hyorin.
“Sayang
eomma mau ke sana dulu ya, kau dengan Sehun saja, jangan kemana-mana” kata
eomma Hyorin sambil menunjuk gerombolan ibu-ibu yang sedang mengobrol dan duduk
di sofa yang cukup panjang.
“Baiklah
eomma.” Kata Hyorin mengangguk.
“Hyorin,
ini kue untukmu” kata Sehun sambil menyodorkan sepotong kue tart yang ada di
piring kecil di atas meja.
“Terima
kasih Sehun”
Tiba-tiba
seorang MC berdiri di samping Sehun dan Hyorin sambil memegang mic di tangan
kanannya, yang lebih tepatnya MC tersebut adalah kakak sepupu Sehun yang sudah
berumur sekitar 17 tahun.
“Baiklah
sekarang semuanya sudah datang di acara ulang tahun Sehun” kata MC tersebut
“Apa
kalian senang datang ke acara ulang tahun Sehun?” tanya MC tersebut dengan
berteriak #bukan marah.
“SENANG!!!”
Jawab seluruh anak yang hadir dipesta tersebut.
“Bagaimana
kalau kita mengucapkan Saengil Chukkae Hamnida pada Sehun, nanti pada hitungan
ke-3 kita harus mengucapkannya bersama-sama” seru kakak sepupu Sehun tersebut
“1..
“2..
“3..
“Saengil
Chukkae Hamnida Sehun!!” ucap seluruh anak yang ada di situ.
“Baik
terima kasih, bagaimana kalau sekarang kita mulai menyanyi lagu selamat ulang
tahun untuk Sehun??” tanya MC
“Iya..”
jawab anak-anak serempak.
♫
Saengil chukkae hamnida
Saengil chukkae hamnida
Saranghaneun Sehun-sshi, saengil chukkae hamnida
Saengil chukkae hamnida
Saengil chukkae hamnida
Saranghaneun Sehun-sshi, saengil chukkae hamnida
“Yey...” kata anak-anak serempak.
SKIP
Sehun segera membuka bungkusan-bungkusan hadiah dari
teman-temannya tersebut, sampai akhirnya ia membuka bungkusan dengan kertas
kado berwarna biru dengan gambar Superman superhero kesukaanya, lebih tepatnya
hadiah dari Hyorin. Dia mencoba mengecek hadiah tersebut dengan mengocok-ocok
bungkusan kado tersebut.
“Apa
ya isinya” ucap Sehun penuh tanda tanya. Lalu segera ia membuka bungkusan kado
tersebut.
“Wah..
robot Optimus Prime.. keren sekali” ucap Sehun terkagum-kagum. Saat ia
mengangkat robot tersebut, tiba-tiba ada sebuah gantungan lucu yang terjatuh dengan bentuk huruf ‘SH’
yang berarti SehunHyorin.
“Apa
ini, sebuah jimat?” ucap Sehun penuh tanda tanya dengan polosnya.
“Terima
kasih Hyorin” gumamnya pelan sambil memandangi hadiah tersebut. Dengan segera
ia memasang gantungan tersebut di tas sekolahnya.
Di kamarnya, Sehun hanya melamun sambil berbaring di
tempat tidurnya dengan piyama tidurnya yang bergambar robot. Dia hanya berpikir
‘Kira-kira apa ya kado yang akan aku
berikan pada Hyorin?’ bayangan itu tengiang dibenak lugunya. Sampai-sampai
Ia terlelap dalam tidurnya yang nyenyak dan memulai diorama-diorama mimpinya
itu.
―͡ —
Di pagi yang cerah Sehun sudah siap untuk pergi ke
‘Gift Island’, ya itu adalah toko kado terbesar yang ada di daerah tempat Sehun
tinggal #Lebih tepatnya paling besar di Seoul. Rambut rapi, sepatu kets putih
dengan baju berwarna biru dan putih dan dipadu-padankan dengan celana jeans,
itulah pakaian yang dipakai Sehun saat ini. Mata Sehun mulai mencari-cari
keberadaan eommanya saat ini.
“EOMMA..EOMMA..
AYO BERANGKAT.” Dengan mencari-cari
eommanya sampai ke sudut-sudut rumah.
“IYA
SAYANG, EOMMA ADA DI KAMAR.”, kata eommanya berteriak sambil mengoleskan lipstik
di bibir tipisnya.
Sehun
langsung berlari ke kamar Eommanya dengan langkah kecilnya itu. Dia
membelalakkan mata melihat Eommanya yang masih saja berdandan di meja riasnya.
Sehun
menarik-narik tangan eommanya dengan tangan mungilnya itu “Eomma ayo berangkat,
ayo...”
“Iya
sayang ayo berangkat” kata eommanya lalu beranjak dari meja riasnya dan
menggandeng buah hatinya itu.
Di
dalam Gift Island, Sehun sangat bingung dengan hadiah apa yang akan diberikan
pada Hyorin. Malahan dia menunjuk-nunjuk mainan untuknya sendiri. #dasar anak
kecil
Akhirnya
Sehun mentukan pilihan pada boneka lucu teddy bear berwarna pink seperti warna
kesukaan Hyorin.
“Eomma..
ini saja ya. Boneka ini lucu sekali. Ya eomma, ya...” bujuk Sehun pada eommanya
dengan memberikan senyum termanisnya.
Di
usap rambut anaknya yang lucu itu, “Iya sayang”.
Sehun
meneteng boneka itu dengan bersusah payah karena bonekanya berukuran agak
besar. Raut gembira terlukis jelas di wajah Sehun yang lucu itu. Langkah agak
tertatih menuju meja kasir lalu diletakkannya boneka itu di meja kasir dengan
kaki menjinjit.
“Langsung
di bungkus kertas kado ya” ucap eomma Sehun sambil memegangi pundak anaknya.
“Baik
nyonya” sambil membungkus kado itu dengan rapi, dengan kertas kado cute
bergambar princess.
“Berapa?”
tanya eomma Sehun sambil mengeluarkan dompet dari tas tangan berwarna merahnya
itu.
“Semuanya
50.000 won”
“Ini..”
sambil menyodorkan uang sebesar 100.000 won
“Kembaliannya
50.000, terima kasih sudah berbelanja di Gift Island. Silakan berkunjung
kembali” ucap pelayan kasir itu dengan senyum ramah.
“Terima
kasih..” ucap Sehun dengan lantang dan suara cempreng khas anak berumur 5
tahun, sambil menunjukkan deretan giginya yang putih dan mata yang menyipit
karena senyumannya.
―͡ —
Rumah Hyorin memang tidak semewah rumah Sehun, ya
memang keluarga Hyorin tidak sekaya keluarga Sehun. Mobil sedan hitam berhenti
tepat di depan rumah Hyorin. Seorang anak dan ibunya keluar dari mobil tersebut
dengan menenteng sebuah kado berbungkuskan kertas pink lucu. Gemeletuk suara heels terdengar saat mulai
melangkahkannya di tanah aspal dan mulai melangkah pada lantai rumah Hyorin. Rumah
yang didominasi dengan warna putih yang terlihat asri karena terdapat sebuah
taman mini dan banyak pohon dan bunga.
Ting..Tong..
Suara
bel berbunyi saat eomma Sehun memencet bel rumah Hyorin. Tak lama kemudian
pintu itu terbuka.
Cklek...
Seseorang
berparas cantik keluar dan menyapa Eomma Sehun.
“Hai
Kwon kau sudah datang, ayo masuk. Sehun kau tampan sekali dengan baju itu” ucap
Park Ailee, eomma Park Hyorin yamg mempersilahkan masuk mereka berdua.
Mata
Sehun tak berhenti menyoroti berbagai ruangan di situ “Mana Hyorin oemonim?”
“Di
ruang makan, ayo kita ke ruang makan. Hyorin sudah menunggu di sana” ucap nyonya
Park.
Langkah
mereka terhenti saat berada di ruang makan, haraboeji dan halmoeni serta tuan
Park sudah duduk di ruang makan itu.
“Halo
Sehun, kau semakin besar saja.” puji tuan Park sambil mengacak rambut Sehun
“Kwon bagaimana kabarmu?” tanya tuan Park.
“Aku
baik Hyo” ucap Kwon. Tuan Park dan nyonya Oh memang satu sekolahan dulu, jadi
mereka sudah tidak canggung lagi jika bertemu.
“Ayo
duduk” ajak halmoeni Hyorin sambil menepuk-nepuk kursi yang ada di sampingnya.
“Terima
kasih halmoeni” ucap Sehun dengan senyumnya. “Hyorin ini ada hadiah untukmu”
“Gomawo
Oh Sehuuun..” dengan memanjangkan nada ‘Sehun’ yang dibuat-buat.
“Ayo
kita mulai acaranya. Pertama kita akan berdoa dengan di pimpin Appa Hyorin”
ucap nyonya Park.
Tangan
mereka sudah mengepal dengan kepala yang tertunduk, dan mulai berdoa.
“Semoga
di hari ulang tahun Hyorin ini, Hyorin bisa menjadi anak yang lebih baik,
pandai, selalu diberi kesehatan dan kita semua bisa berkumpul selalu seperti
keadaan ini serta kita semua selalu di berkati. ”
“Amien”
ucap seluruh anggota keluarga bahagia itu.
“Ayo
kita mulai makannya” ucap nyonya Park.
Acara
ulang tahun ini begitu hangat. Dua keluarga yang saling akrab bercanda tawa
bersama. Kmelinting suara sendok dan garpu saling bertautan semakin menambah
ramai suasana makan bersama itu.
―͡
Sambil melambaikan tangannya dari jendela kaca mobil
hitam itu “Dah.. Hyorin, sampai bertemu besok di sekolah, dah.. semuanya..”
Membalas
lambaian tangan Sehun dengan tersenyum manis “Dah..”
Di dalam mobil, Sehun terus saja memainkan Tab-nya
itu. Sembari mengikuti arah mainannya dengan mulut yang di manyun-manyunkan
“Chu..chu.. tembak terus.. tembak terus..”
“Sayang
eomma pergi ke ATM dulu ya.. kau tunggu di mobil jangan kemana-mana”
Sehun
tetap saja memainkan Tab-nya tanpa memperdulikan eommanya “kya..Kya..Terus..
yah.. yah.. aku kalah” dengan mengerucutkan bibir.
Tanpa
ia sadari bahwa eommanya sudah tidak ada di mobil “Hah?? Eomma.. eomma.. pergi
kemana eomma?” dengan menggaruk-garuk kepalanya bingung. Sehun keluar dari
mobil untuk mencari eommanya.
“Eomma
kemana sih? Kok tidak bilang-bilang” gumam Sehun sebal, sambil terus berjalan
menyusuri jalanan.
―͡
Nyonya
Oh yang keluar dari ATM segera menuju mobil hitam mewah miliknya itu.
Cklek..
Nyonya
Oh memasuki mobilnya “Sehun ayo kita pu..” belum selesai dengan ucapannya dia langsung membelalakkan kedua
bola matanya. “Sehun.. Sehun kau kemana?” dengan segera nyonya Oh keluar dari
mobil dan mencari anak semata wayangnya itu.
Tap..
Tap..
Langkah demi langkah ia telusuri seluruh
jalanan sembari mencari anaknya “SEHUN..SEHUN!!..” sambil menyerukan nama
anaknya itu.
Terdengar
suara tangis seorang anak “Hwaa.... EOMMA.. kemana eomma... hiks..hiks”
Nyonya
Oh yang menyadari hal itu langsung mencari arah datangnya suara tangis itu
“Sehun?” Nyonya Oh mempercepat langkahnya. Lalu ia melihat sosok bayangan dan
langsung memeluknya erat “Sehun kau kemana saja?”
Suara
tangis Sehun semakin menjadi-jadi “HUWA......Eomma.... jangan pergi.. Eomma
jahat..Hiks..hiks”
“Maafkan
eomma sayang, tadi kan eomma berpesan jangan keluar dari mobil sampai eomma
datang, ayo sekarang kita pulang” Sehun merangkul erat leher eommanya itu saat
nyonya Oh menggendong Sehun. Dengan
langkah lega, nyonya Oh dan Sehun kembali ke dalam mobilnya.
―͡ —
Tak terasa sekarang mereka sudah
duduk di bangku kelas 4 SD. Saat pulang sekolah Sehun dan Hyorin selalu bersama
walau mereka berbeda rumah. Hyorin yang sedang menyebrangi jalan kurang
memperhatikan jalan yang saat itu cukup ramai, saat dia menyebrang ada sebuah
mobil meluncur keras menuju arahnya, klakson keras mobil itu menyadarkan
Hyorin, tetapi Hyorin hanya bisa menutup mata dan kedua telinganya. Sehun yang
melihat kejadian itu berseru keras.
“Awas...
Hyo...” Sehun berlari dan langsung mendorong tubuh Hyorin ke sebrang jalan. Dan
akhirnya tubuh Sehun terhempas mobil sedan putih itu, tubuhnya terpelanting
beberapa meter dari tempat kejadian, hingga tak sadarkan diri. Kepalanya
mengucurkan deras darah segar, pakainnya yang semula biru sekarang menjadi ungu
kemerah-merahan karena banyaknya darah yang melapisi pakainnya. Eommanya yang
saat itu tak jauh dari lokasi langsung menghampiri Sehun.
“Sehun..”
Matanya mulai memanas dan tak bisa lagi menahan air di pelupuk matanya, Air
mata mulai menggalir dan nyonya Oh langsung menggendongnya ke dalam mobil untuk
membawanya ke rumah sakit terdekat.
Hyorin
mengejar nyonya Oh yang sudah menjalankan mobilnya itu dengan menyerukan nama
Sehun “SEHUN...SEHUN..MIANHAE....” ucapnya sambil berlari mengejar mobil Sehun.
Air mata mengalir di mata Hyorin begitu pula dengan keringatnya yang mencucur
di dahinya, sampai akhirnya jaraknya dengan mobil itu cukup jauh, dia menyerah
untuk mengejar Sehun.
Hyorin pulang dengan wajah lesu dan
kotor penuh debu jalanan saat mengejar Sehun. Nyonya Park menghampiri Hyorin
yang pulang dengan tubuh kumal itu. Ia menaikkan dagu Hyorin yang sedari tadi
tertunduk. Hyorin tak berani menatap wajah eommanya itu.
Nyonya
Park menatap lekat wajah Hyorin “Hyo, kau kotor sekali? Matamu bengkak, kau
baru saja menangis?” air mata Hyorin mengalir perlahan dia hanya membisu tak
menjawab pertanyaan eommanya itu.
Nyonya Park berjongkok mencoba menyamakan tinggi
tubuhnya dengan Hyorin “Hyo ada apa denganmu? Ada apa dengan putri kecil
eomma?” Hyorin tidak menggubris dan langsung memeluk eommanya dengan menangis
keras.
TO BE CONTINUED
0 komentar:
Posting Komentar