Senin, 03 Maret 2014

(FanFiction) SALVATION



[TITLE]
SALVATION

[AUTHOR]
Laras Anindita

[CAST]
Park Hyorin, Sehun, etc

[GENRE]
Romance, Sad, Friendship,mystery


[RATING]
T

Maaf jika ada kesamaan, tapi ini murni karya saya.

PLAGIATOR? GO AWAY! -_-

Having reading fun Guys :-)



Dua anak manusia yang sangat lucu ini sedang bermain bersama di halaman belakang bersama anjing peliharaan milik salah satu anak manusia yang lucu itu, Sehun. Keluarga mereka memang cukup akrab, hingga mereka bisa sangat dekat.
“Holly.. tangkap ini” ucap Sehun sambil melemparkan tongkat, ketika bermain-main dengan anjing kesayangannya itu.
Guk,,Guk.. sahut anjingnya itu.
“Holly sini” kata Hyorin memanggil anjing itu. Sehun dan Hyorin sering bermain bersama sejak mereka lahir. Eomma Hyorin dan eomma Sehun melahirkan pada waktu yang hampir bersamaan hanya berjarak satu hari, ya Sehun 12 April sedangkan Hyorin 13 April. Eomma Hyorin dan eomma Sehun sudah bersahabat sejak SMA.
“Holly pintar” ucap Hyorin dengan logat anak 4 tahunan yang sangat menggemaskan.
“Hyorin ini untukmu.” Sehun menyodorkan gantungan lucu yang ia beli bersama eommanya saat ke toko mainan.
“Apa ini Sehun?” tanya Hyorin polos.
“Aku juga tidak tahu, tapi menurutku ini cantik jadi aku memintanya pada eomma untuk membelikannya untukmu.” Jawab Sehun polos karena umurnya yang masih 4 tahun.
“Owh..” dengan ekspresi Hyorin yang melongo melihat gantungan berbentuk love yang terbuat dari ukiran kayu tersebut.
“Aku pernah diberi tsebuah benda seperti ini oleh haraboeji tapi bentuknya berbeda, katanya itu sebuah jimat.” Jawab Sehun polos dengan logat cadelnya yang sangat lucu itu.
“Hyorin sayang ayo kita pulang” ajak eomma Hyorin.
“Aaah eomma, aku masih ingin bermain dengan Sehun dan Holly” dengan bibir mengerucutnya yang sangat lucu itu.
“Kapan-kapan kita bisa bermain ke rumah Sehun lagi sayang.” Kata eomma membujuk Hyorin untuk pulang.
“Baiklah. Sehun aku pulang dulu” kata Hyorin sambil memeluk Sehun, mereka berdua sangat lucu ketika berpelukan layaknya Telletubies. Eomma mereka yang sedang melihat hanya tertawa kecil melihat tingkah lucu anak mereka.
“Dahh.. Sehun” kata Hyorin melepaskan pelukannya dan melambaikan tangan mungilnya itu.
“Dahh.. Hyorin” jawab Sehun dengan melambaikan tangannya.

―͡   —

            Hari ini tepat tanggal 12 April, atau lebih tepatnya hari ulang tahun ke-5 Sehun. Hyorin diundang dalam acara ulang tahun Sehun saat itu. Ya acara ulang tahun yang di hadiri oleh anak-anak lucu yang berumur sekitar 4-7 tahun. Yang membuat acara ulang tahun ini semakin ramai karena setiap eomma dari masing-masing anak  juga ikut hadir menemani anaknya di acara ulang tahun Sehun. Hyorin yang hadir dengan memakai gaun lucu dengan warna kesukaannya pink. Sehun yang sedang berulang tahun memakai jas anak-anak yang sangat menggemaskan.
“Halo Sehun, saengil chukkae hamnida. Ini kado untukmu” dengan menyodorkan kotak kado yang di bungkus kertas kado berwarna biru dengan gambar Superman, super hero kesukaan Sehun.
“Terima katsih Hyorin..” kata Sehun sambil menerima kado dari Hyorin.
“Sayang eomma mau ke sana dulu ya, kau dengan Sehun saja, jangan kemana-mana” kata eomma Hyorin sambil menunjuk gerombolan ibu-ibu yang sedang mengobrol dan duduk di sofa yang cukup panjang.
“Baiklah eomma.” Kata Hyorin mengangguk.
“Hyorin, ini kue untukmu” kata Sehun sambil menyodorkan sepotong kue tart yang ada di piring kecil di atas meja.
“Terima kasih Sehun”

Tiba-tiba seorang MC berdiri di samping Sehun dan Hyorin sambil memegang mic di tangan kanannya, yang lebih tepatnya MC tersebut adalah kakak sepupu Sehun yang sudah berumur sekitar 17 tahun.
“Baiklah sekarang semuanya sudah datang di acara ulang tahun Sehun” kata MC tersebut
“Apa kalian senang datang ke acara ulang tahun Sehun?” tanya MC tersebut dengan berteriak #bukan marah.
“SENANG!!!” Jawab seluruh anak yang hadir dipesta tersebut.
“Bagaimana kalau kita mengucapkan Saengil Chukkae Hamnida pada Sehun, nanti pada hitungan ke-3 kita harus mengucapkannya bersama-sama” seru kakak sepupu Sehun tersebut
“1..
“2..
“3..
“Saengil Chukkae Hamnida Sehun!!” ucap seluruh anak yang ada di situ.
“Baik terima kasih, bagaimana kalau sekarang kita mulai menyanyi lagu selamat ulang tahun untuk Sehun??” tanya MC
“Iya..” jawab anak-anak serempak.
Saengil chukkae hamnida
Saengil chukkae hamnida
Saranghaneun Sehun-sshi, saengil chukkae hamnida
Saengil chukkae hamnida
Saengil chukkae hamnida
Saranghaneun Sehun-sshi, saengil chukkae hamnida
“Yey...”  kata anak-anak serempak.
SKIP 
Sehun segera membuka bungkusan-bungkusan hadiah dari teman-temannya tersebut, sampai akhirnya ia membuka bungkusan dengan kertas kado berwarna biru dengan gambar Superman superhero kesukaanya, lebih tepatnya hadiah dari Hyorin. Dia mencoba mengecek hadiah tersebut dengan mengocok-ocok bungkusan kado tersebut.
“Apa ya isinya” ucap Sehun penuh tanda tanya. Lalu segera ia membuka bungkusan kado tersebut.
“Wah.. robot Optimus Prime.. keren sekali” ucap Sehun terkagum-kagum. Saat ia mengangkat robot tersebut, tiba-tiba ada sebuah gantungan  lucu yang terjatuh dengan bentuk huruf ‘SH’ yang berarti SehunHyorin.
“Apa ini, sebuah jimat?” ucap Sehun penuh tanda tanya dengan polosnya.
“Terima kasih Hyorin” gumamnya pelan sambil memandangi hadiah tersebut. Dengan segera ia memasang gantungan tersebut di tas sekolahnya.

Di kamarnya, Sehun hanya melamun sambil berbaring di tempat tidurnya dengan piyama tidurnya yang bergambar robot. Dia hanya berpikir ‘Kira-kira apa ya kado yang akan aku berikan pada Hyorin?’ bayangan itu tengiang dibenak lugunya. Sampai-sampai Ia terlelap dalam tidurnya yang nyenyak dan memulai diorama-diorama mimpinya itu.

―͡   —

Di pagi yang cerah Sehun sudah siap untuk pergi ke ‘Gift Island’, ya itu adalah toko kado terbesar yang ada di daerah tempat Sehun tinggal #Lebih tepatnya paling besar di Seoul. Rambut rapi, sepatu kets putih dengan baju berwarna biru dan putih dan dipadu-padankan dengan celana jeans, itulah pakaian yang dipakai Sehun saat ini. Mata Sehun mulai mencari-cari keberadaan eommanya saat ini.
“EOMMA..EOMMA.. AYO BERANGKAT.”  Dengan mencari-cari eommanya sampai ke sudut-sudut rumah.
“IYA SAYANG, EOMMA ADA DI KAMAR.”, kata eommanya berteriak sambil mengoleskan lipstik di bibir tipisnya.
Sehun langsung berlari ke kamar Eommanya dengan langkah kecilnya itu. Dia membelalakkan mata melihat Eommanya yang masih saja berdandan di meja riasnya.
Sehun menarik-narik tangan eommanya dengan tangan mungilnya itu “Eomma ayo berangkat, ayo...”
“Iya sayang ayo berangkat” kata eommanya lalu beranjak dari meja riasnya dan menggandeng buah hatinya itu.
Di dalam Gift Island, Sehun sangat bingung dengan hadiah apa yang akan diberikan pada Hyorin. Malahan dia menunjuk-nunjuk mainan untuknya sendiri. #dasar anak kecil
Akhirnya Sehun mentukan pilihan pada boneka lucu teddy bear berwarna pink seperti warna kesukaan Hyorin.
“Eomma.. ini saja ya. Boneka ini lucu sekali. Ya eomma, ya...” bujuk Sehun pada eommanya dengan memberikan senyum termanisnya.
Di usap rambut anaknya yang lucu itu, “Iya sayang”.
Sehun meneteng boneka itu dengan bersusah payah karena bonekanya berukuran agak besar. Raut gembira terlukis jelas di wajah Sehun yang lucu itu. Langkah agak tertatih menuju meja kasir lalu diletakkannya boneka itu di meja kasir dengan kaki menjinjit.
“Langsung di bungkus kertas kado ya” ucap eomma Sehun sambil memegangi pundak anaknya.
“Baik nyonya” sambil membungkus kado itu dengan rapi, dengan kertas kado cute bergambar princess.
“Berapa?” tanya eomma Sehun sambil mengeluarkan dompet dari tas tangan berwarna merahnya itu.
“Semuanya 50.000 won”
“Ini..” sambil menyodorkan uang sebesar 100.000 won
“Kembaliannya 50.000, terima kasih sudah berbelanja di Gift Island. Silakan berkunjung kembali” ucap pelayan kasir itu dengan senyum ramah.
“Terima kasih..” ucap Sehun dengan lantang dan suara cempreng khas anak berumur 5 tahun, sambil menunjukkan deretan giginya yang putih dan mata yang menyipit karena senyumannya.
―͡   —

Rumah Hyorin memang tidak semewah rumah Sehun, ya memang keluarga Hyorin tidak sekaya keluarga Sehun. Mobil sedan hitam berhenti tepat di depan rumah Hyorin. Seorang anak dan ibunya keluar dari mobil tersebut dengan menenteng sebuah kado berbungkuskan kertas pink lucu. Gemeletuk suara heels terdengar saat mulai melangkahkannya di tanah aspal dan mulai melangkah pada lantai rumah Hyorin. Rumah yang didominasi dengan warna putih yang terlihat asri karena terdapat sebuah taman mini dan banyak pohon dan bunga.
Ting..Tong..
Suara bel berbunyi saat eomma Sehun memencet bel rumah Hyorin. Tak lama kemudian pintu itu terbuka.
Cklek...
Seseorang berparas cantik keluar dan menyapa Eomma Sehun.
“Hai Kwon kau sudah datang, ayo masuk. Sehun kau tampan sekali dengan baju itu” ucap Park Ailee, eomma Park Hyorin yamg mempersilahkan masuk mereka berdua.
Mata Sehun tak berhenti menyoroti berbagai ruangan di situ “Mana Hyorin oemonim?”
“Di ruang makan, ayo kita ke ruang makan. Hyorin sudah menunggu di sana” ucap nyonya Park.
Langkah mereka terhenti saat berada di ruang makan, haraboeji dan halmoeni serta tuan Park sudah duduk di ruang makan itu.
“Halo Sehun, kau semakin besar saja.” puji tuan Park sambil mengacak rambut Sehun “Kwon bagaimana kabarmu?” tanya tuan Park.
“Aku baik Hyo” ucap Kwon. Tuan Park dan nyonya Oh memang satu sekolahan dulu, jadi mereka sudah tidak canggung lagi jika bertemu.
“Ayo duduk” ajak halmoeni Hyorin sambil menepuk-nepuk kursi yang ada di sampingnya.
“Terima kasih halmoeni” ucap Sehun dengan senyumnya. “Hyorin ini ada hadiah untukmu”
“Gomawo Oh Sehuuun..” dengan memanjangkan nada ‘Sehun’ yang dibuat-buat.
“Ayo kita mulai acaranya. Pertama kita akan berdoa dengan di pimpin Appa Hyorin” ucap nyonya Park.
Tangan mereka sudah mengepal dengan kepala yang tertunduk, dan mulai berdoa.
“Semoga di hari ulang tahun Hyorin ini, Hyorin bisa menjadi anak yang lebih baik, pandai, selalu diberi kesehatan dan kita semua bisa berkumpul selalu seperti keadaan ini serta kita semua selalu di berkati. ”
“Amien” ucap seluruh anggota keluarga bahagia itu.
“Ayo kita mulai makannya” ucap nyonya Park.
Acara ulang tahun ini begitu hangat. Dua keluarga yang saling akrab bercanda tawa bersama. Kmelinting suara sendok dan garpu saling bertautan semakin menambah ramai suasana makan bersama itu.
―͡ 

Sambil melambaikan tangannya dari jendela kaca mobil hitam itu “Dah.. Hyorin, sampai bertemu besok di sekolah, dah.. semuanya..”
Membalas lambaian tangan Sehun dengan tersenyum manis “Dah..”

Di dalam mobil, Sehun terus saja memainkan Tab-nya itu. Sembari mengikuti arah mainannya dengan mulut yang di manyun-manyunkan “Chu..chu.. tembak terus.. tembak terus..”
“Sayang eomma pergi ke ATM dulu ya.. kau tunggu di mobil jangan kemana-mana”
Sehun tetap saja memainkan Tab-nya tanpa memperdulikan eommanya “kya..Kya..Terus.. yah.. yah.. aku kalah” dengan mengerucutkan bibir.
Tanpa ia sadari bahwa eommanya sudah tidak ada di mobil “Hah?? Eomma.. eomma.. pergi kemana eomma?” dengan menggaruk-garuk kepalanya bingung. Sehun keluar dari mobil untuk mencari eommanya.
“Eomma kemana sih? Kok tidak bilang-bilang” gumam Sehun sebal, sambil terus berjalan menyusuri jalanan.

―͡  
Nyonya Oh yang keluar dari ATM segera menuju mobil hitam mewah miliknya itu.
Cklek..
Nyonya Oh memasuki mobilnya “Sehun ayo kita pu..” belum selesai dengan  ucapannya dia langsung membelalakkan kedua bola matanya. “Sehun.. Sehun kau kemana?” dengan segera nyonya Oh keluar dari mobil dan mencari anak semata wayangnya itu.
Tap..
Tap..
 Langkah demi langkah ia telusuri seluruh jalanan sembari mencari anaknya “SEHUN..SEHUN!!..” sambil menyerukan nama anaknya itu.
Terdengar suara tangis seorang anak “Hwaa.... EOMMA.. kemana eomma... hiks..hiks”
Nyonya Oh yang menyadari hal itu langsung mencari arah datangnya suara tangis itu “Sehun?” Nyonya Oh mempercepat langkahnya. Lalu ia melihat sosok bayangan dan langsung memeluknya erat “Sehun kau kemana saja?”
Suara tangis Sehun semakin menjadi-jadi “HUWA......Eomma.... jangan pergi.. Eomma jahat..Hiks..hiks”
“Maafkan eomma sayang, tadi kan eomma berpesan jangan keluar dari mobil sampai eomma datang, ayo sekarang kita pulang” Sehun merangkul erat leher eommanya itu saat nyonya Oh menggendong Sehun.  Dengan langkah lega, nyonya Oh dan Sehun kembali ke dalam mobilnya.

―͡   —

            Tak terasa sekarang mereka sudah duduk di bangku kelas 4 SD. Saat pulang sekolah Sehun dan Hyorin selalu bersama walau mereka berbeda rumah. Hyorin yang sedang menyebrangi jalan kurang memperhatikan jalan yang saat itu cukup ramai, saat dia menyebrang ada sebuah mobil meluncur keras menuju arahnya, klakson keras mobil itu menyadarkan Hyorin, tetapi Hyorin hanya bisa menutup mata dan kedua telinganya. Sehun yang melihat kejadian itu berseru keras.
“Awas... Hyo...” Sehun berlari dan langsung mendorong tubuh Hyorin ke sebrang jalan. Dan akhirnya tubuh Sehun terhempas mobil sedan putih itu, tubuhnya terpelanting beberapa meter dari tempat kejadian, hingga tak sadarkan diri. Kepalanya mengucurkan deras darah segar, pakainnya yang semula biru sekarang menjadi ungu kemerah-merahan karena banyaknya darah yang melapisi pakainnya. Eommanya yang saat itu tak jauh dari lokasi langsung menghampiri Sehun.
“Sehun..” Matanya mulai memanas dan tak bisa lagi menahan air di pelupuk matanya, Air mata mulai menggalir dan nyonya Oh langsung menggendongnya ke dalam mobil untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.
Hyorin mengejar nyonya Oh yang sudah menjalankan mobilnya itu dengan menyerukan nama Sehun “SEHUN...SEHUN..MIANHAE....” ucapnya sambil berlari mengejar mobil Sehun. Air mata mengalir di mata Hyorin begitu pula dengan keringatnya yang mencucur di dahinya, sampai akhirnya jaraknya dengan mobil itu cukup jauh, dia menyerah untuk mengejar Sehun.

            Hyorin pulang dengan wajah lesu dan kotor penuh debu jalanan saat mengejar Sehun. Nyonya Park menghampiri Hyorin yang pulang dengan tubuh kumal itu. Ia menaikkan dagu Hyorin yang sedari tadi tertunduk. Hyorin tak berani menatap wajah eommanya itu.
Nyonya Park menatap lekat wajah Hyorin “Hyo, kau kotor sekali? Matamu bengkak, kau baru saja menangis?” air mata Hyorin mengalir perlahan dia hanya membisu tak menjawab pertanyaan eommanya itu.
Nyonya Park berjongkok mencoba menyamakan tinggi tubuhnya dengan Hyorin “Hyo ada apa denganmu? Ada apa dengan putri kecil eomma?” Hyorin tidak menggubris dan langsung memeluk eommanya dengan menangis keras.


TO BE CONTINUED

0 komentar:

Posting Komentar