AUTHOR
Laras
Anindita
CAST
Kyuri
Hwang
Jung
Soo Kyung
Krystal
Hwang
EXO
Member
Luhan
Wu Yifan -Kris
GENRE
Romance,
Friendship, Fantasy
RATING
T
DISCLAIMER
Inget
FF ini punya gue bukan punya emak gue #plakk. ini FF sebenernya terinspirasi
karena kekuatan member EXO. Mian kalo banyak typo bertebaran. maklum saya hanya
manusia biasa ciptaan Tuhan.
FF
INI MILIK SAYA, PLAGIATOR GO AWAY DARI SINI. MAAF KALO ADA KESAMAAN MELAINKAN
BUKAN KESENGAJAAN. KALO MAU COPAS SILAHKAN, TAPI CANTUMIN AUTORNYA YAITU SAYA.
NB:
sebelumnya penulis minta maaf ya, kalo nge-share.nya lamaaaaaa banget, penulis
banyak tugas dan sibuk didunia sekolah. dan skrg penulis lagi UAS jadi lanjutannya
belum tau lagi. jeongmal Mianhae ya chingu...
*Happy
Reading Pals*
BEFORE:
“Huftt.. ada apa sih dengan Kai, kenapa dia bersikap dingin padaku
sekarang?? Dan gelang kembar yang dibelinya bersamaku juga tidak ia pakai”
itulah yang ada dalam benak Soo Kyung saat ini.
Hari ini Kyuri Hwang
ingin menuju ke tempat latihan para ksatria, ya dia ingin melihat Kris saat melatih
kekuatannya, dia juga sudah membawa botol minum dan makanan. Tempat latihan ini
memang sangat kompleks untuk para ksatria, di ruang ini ada kolam untuk melatih
kekuatan Suho, tempatnya juga luas untuk tempat Kai teleportasi, banyak lampu
dan sumber cahaya untuk tempat latihan Baekhyun, ada tempat khusus api untuk
melatih Kris dan Chanyeol, tempatnya juga tinggi seperti menara untuk melatih
Kris terbang, dan masih banyak lagi, tetapi khusus Chen, D.O dan Sehun, mereka
harus latihan di tempat terbuka dan memiliki unsur tanah, karena Chen
berkekuatan petir, D.O tanah dan Sehun angin, jadi mereka latihan ditempat
terbuka dan berunsur tanah.
“Anyeonghaseyo Kyuri” sapa Kris, kekasihnya.
“Anyeonghaseyo, apa kau sudah selesai latihan? Apa kau lelah? Aku sudah
membawakan bekal dan minum untukmu.” Kata Kyuri perhatian
“Gomawo ne, sebenarnya kau tidak usah repot-repot membawakannya untukku,
kan aku bisa berjalan sendiri ke ruang makan.” Kata Kris
“Hmm tapi kan istana ini luas jadi sedikit jauh untuk menuju ruang makan,
dan belum tentu di ruang makan ada makanan. Kan saat ini para pembantu sedang
pulang ke daerahnya masing-masing, karena ada hari besar. Toh, aku juga
membuatkannya khusus untukmu, seharusnya kau senang.” Kata Kyuri
“Ne, aku hanya takut kau kelelahan karena terlalu perhatian padaku.” Kata
Kris
“Buka mulutmu, aaa” kata Kyuri menyuapi Kris
“Aaa.. umm makanannya enak.” Kata Kris berbicara saat mulutnya penuh dengan
makanan.
“Makanlah dulu baru berbicara, nanti kau tersedak.” Kata Kyuri
“Sini biar aku makan sendiri. Kau tidak membawa makanan juga, kan tidak
enak jika makan sendiri, sedangkan kau hanya melihatiku makan. Bagaimana jika
makanan ini untuk berdua, satu suapan untukku satu suapan untukmu dan
seterusnya. Buka mulutmu aa” Kata Kris sambil menyuapi Kyuri.
“Aaaa..” kata Kyuri saat membuka mulutnya
Mereka sangatlah mesra, mereka juga sangat serasi. Seakan penuh cinta
diantara Kris dan Kyuri.
_
Saat ini Krystal
sedang mengobrol dengan Chen dan Lay di ruang bersantai. Sebenarnya Krystal
tidak memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang, karena dia harus menangani
arsip-arsip planet, dan masalah-masalah yang ada. Tetapi saat ini dia sedang
bersantai sejenak untuk melepaskan penat. Saat mereka sedang mengobrol,
tiba-tiba Xiumin datang menghampiri mereka dengan membawa camilan.
“anyeong semuanya... “ sapa Xiumin sambil membawa camilan.
“Anyeong... Xiumin.” Sapa Chen balik
“Wah.. Xiumin kau benar-benar datang diwaktu yang tepat, kami sedang
mengobrol tetapi terasa tidang lengkap tanpa camilan,” Kata Krystal
“Dan kau datang dengan banyak camilan, hmm yummy,” Sela Lay.
“Hehehe, iya tadi aku lihat kalian sedang asyik mengobrol. Jadi aku datang
membawa camilan.” Kata Xiumin
“Gomawo ne..” Kata Lay
“Ne,” kata Xiumin.
_Beberapa saat kemudian
“Umm Xiumin aku masuk dulu ya. Aku ingin tidur sebentar,” kata Lay.
“Owhh, cepat sekali. Ya sudah, tidurlah,” kata Xiumin
“Umm sebaiknya aku masuk juga.. aku ingin bersantai di dalam.” Kata Chen
“Anyeong.. Lay, Chen!” kata Krystal
“Yahh jadi berdua aja. Tak ada Lay dan Chen menjadi tidak seru.” Kata
Xiumin.
“Umm, Xiumin aku ingin tanya sesuatu padamu,” kata Krystal
“Kau ingin tanya apa?” tanya Xiumin.
“Kau pernah jatuh cinta? Kalo boleh tahu” tanya Krystal
“Umm, bagaimana ya menjawabnya aku malu.” Jawab Xiumin
“Ahh kalo kau tidak mau menjawab juga tidak apa-apa.” Kata Krystal
“Ahh anioo, aku mau kok menjawabnya. Pernah 3 kali” kata Xiumin
“Kalo boleh tahu siapa 3 yeoja beruntung itu?” tanya Krystal
“yang pertama, yeoja itu adalah teman SMP ku namanya Min’ah, yang kedua
putri Kyuri” kata Xiumin
“Lalu yang ketiga siapa?” tanya Krystal
“Yeoja itu ada di sebelahku.” Kata Xiumin
“hah...” kata Krystal kaget, dan tidak menyangka jika pria yang dia sukai
juga menyukainya.
“Yahh dia adalah kau Krystal.” Kata Xiumin
“benarkah? Apa aku Xiumin?” tanya Krystal
“ne,” kata Xiumin mengangguk sambil tersenyum.
“jika boleh tahu, siapa pria yang kau sukai saat ini?” tanya Xiumin
“umm namja itu... ada di sebelahku juga.” Kata Krystal dengan malu.
“Mwo? Benar?” kata Xiumin yang juga kaget dengan perkataan Krystal.
“Kalo begitu aku umm.. umm.. masuk dulu.” Kata Krystal yang salah tingkah
dan beranjak dari tempatnya.
“ yes...” guman Xiumin kegirangan.
“Apa kau bilang?” tanya Krystal yang belum jauh dari tempat itu.
“Ah tidakk, aku tidak bilang apa-apa” kata Xiumin.
“Owhh ne,” kata Krystal sambil berbalik dan pergi dari tempat tersebut
dengan tersenyum-senyum sendiri.
_
Di ruang TV Soo
kyung sedang termenung dan bergumam sendiri, karena di ruangan itu sedang sepi.
Soo Kyung sedang bergumam tentang Kai, dan Luhan sedang menuju halaman istana,
dan melewati ruang TV. Tak sengaja Luhan mendengar gumaman Soo Kyung saat itu.
Luhan menguping gumaman Soo Kyung yang mengeluh tentang Kai.
“Ahh anioo Kai.. ada apa dengannya? Dia berubah begitu saja. tiba-tiba
menjauhiku begitu saja. kau tidak tahu Kai, aku ini menyukaimu..” gumaman Soo
Kyung.
Dalam hati Luhan merasa patah hati, tetapi Luhan sudah tahu bagaimana
perasaan Soo Kyung yang sebenarnya padanya. Luhan mencoba menahan dirinya agar
tidak terlalu sakit hati pada Soo Kyung. Akhirnya Luhan melanjutkan jalannya
menuju halaman dan dia melewati kamar Kai yang saat itu pintunya agak terbuka,
lalu dia iseng mengitip celah pintu dan melihat Kai sedang tertunduk di meja
belajar yang nampaknya dia sedang memikirkan sesuatu. Dalam hati Luhan, dia
merasa ada suatu faktor yang membuat Kai menjauhi Soo Kyung. Luhan pun beranjak
dari depan kamar Kai.
_
Kai’s POV
Dalam tundukku aku
tetap memikirkanmu Soo Kyung, maafkan aku karena sudah menjauhimu, tetapi ini
demi persahabatanku dengan Luhan. Aku tidak ingin menyakiti hatinya karena
sikapku yang terlalu dekat denganmu. Aku mencintaimu tetapi Luhan juga
mencintaimu, itu yang ada dalam benakku, aku berjanji tidak akan menyakiti hati
Luhan karenamu. Aku ingin menjaga perasaannya, semoga saja perlahan-lahan kau
mengerti keadaan yang kualami sekarang. Tiba-tiba ada suara yang membuyarkan
lamunanku.
“Kai..” seperti suara yang kukenali, saat aku menoleh ternyata dia
“Ah.. Sehun, kau membuatku kaget saja.” kataku.
“Ah maaf, kau tidak apa-apa? Aku melihat kau tertunduk di mejamu.” Tanya
Sehun.
“aku tidak apa-apa dongsaeng” jawabku berbohong.
“Oh.. baiklah, baik-baik ya hyung” pesannya padaku.
“Baiklah dongsaeng manis” kataku sembari tersenyum padanya.
Author’s POV
_
Hari-hari telah
berlalu tetapi sikap Kai pada Soo Kyung sama seperti hari-hari yang lalu, dan
hal itu semakin membuat Soo Kyung sedih. Sekarang Soo Kyung sedang duduk di
taman Istana dan menangis pelan karena memikirkan sikap Kai yang dingin padanya.
Tanpa sadarnya Luhan datang dari belakangnya dan duduk di sampingnya.
Hiks,hiks,hiks
“Kau tahu Kai aku sangat sedih saat ini karenamu. Aku tidak tahu mengapa
kau menjauhiku, saat ini aku rindu akan Kai yang hangat, baik, ceria, dan bisa
menghiburku” gumamnya dalam tangis. Tanpa dia sadari Luhan berada di
belakangnya, lalu duduk di sampingnya.
“Sudahlah Soo Kyung, jangan menangis.” Kata Luhan sambil mengusap air mata
Soo Kyung.
“Kai melakukan hal ini pasti ada alasannya, aku tahu dari dulu jika Kai
tidak akan melakukan suatu hal diluar kebiasaannya jika itu bukan karena suatu
hal yang penting. “ Kata Luhan
“Bagaimana kau tahu.” Tanya Soo Kyung sambil menyandarkan kepalanya di
pundak Luhan.
“Ya.. karena aku adalah sahabatnya” jawab Luhan.
Waa.. aa aa.... tangisan Soo Kyung semakin
menjadi-jadi..
“Aduh bagaimana ini?” gumam Luhan karena kebingungan dengan tangisan Soo
Kyung yang semakin menjadi-jadi.
“Nona Soo Kyung jangan menangis....” bujuk Luhan sambil mengeluarkan
ekspresi lucunya.
“hehe, wajahmu jelek sekali” kata Soo Kyung sambil mengusap air matanya dan
sedikit tertawa.
“Begitu dong.. itu baru Soo Kyung yang kukenal, yaitu Soo Kyung yang selalu
tersenyum.” Kata Luhan sembari tersenyum ke arah Soo Kyung.
Tanpa mereka sadari sedari tadi Kai mengintip Luhan dan Soo Kyung sedang
berduaan. Ada perasaan senang sekaligus sedih, dia merasa senang karena
sahabatnya Luhan bisa dekat dengan yeoja yang Luhan sukai tetapi ada sedikit
rasa sedih karena yeoja yang dia suka bersama namja lain. Sebenarnya Kai tahu,
ada rasa sedih dalam diri Soo Kyung karenanya. Tetapi Ia ingin menjaga perasaan
Luhan.
Soo Kyung’s POV
Aku rasa aku sudah
cukup merepotkan berada di istana ini. Hari demi hari sudah kulalui disini, aku
rindu kampung halamanku, aku rindu kehangatan akan keluargaku. Aku lelah berada
di sini jika dia terus saja menjauhiku dari hari ke hari. Perasaan khawatir
akan dirinya selalu menghampiriku. Apa dia sedang stress?, apa dia sedang punya
banyak masalah? Ah entahlah yang pasti aku rindu keluargaku dan sifat Kai yang
dulu. Aku termenung duduk di bawah pohon sakura yang rindang dan menyejukkan
ini. Entahlah pikiranku sekarang ada di mana, tapi aku rasa aku harus segera
pergi dari sini, aku tidak mau mengkhawatirkan eommaku. Saat aku termenung di
tempat duduk ini tiba-tiba dia datang, bajunya kotor dan koyak-koyak. Jalannya
terpincang aku segera menghampirinya, ketika lebih dekat lagi aku bisa melihat
ujung bibirnya yang berdarah dan tulang pipinya yang memar, dia hanya tersenyum
melihatku dengan mata sayunya yang seperti tidak kuat lagi.
“Kau kenapa?” tiba-tiba dia jatuh pingsan di hadapanku.
Aku memukul-mukul pipinya dan mengoyak-ngoyak tubuhnya “Kai bangun, Kai
bangun... kau kenapa”
Aku terus berusaha membangunkannya “Siapa saja.. yang ada di istana ini tolong
bantu aku! Kai jatuh pingsan.....” seruku beribu-ribu kali.
Suho dan Kris menghampiriku dengan langkah seribu, wajah panik teruntai
jelas di paras mereka.
“Ada apa dengan Kai?”tanyanya yang semakin membuatku geram karena
kelambanannya.
“Ah.. kalian ini cepatlah bawa dia!!!” teriakku dengan wajah marah dan
panik.
Di ruang yang serba
putih ini, kalian bisa menyebutnya ruang penyembuhan. Aku mengompres lukanya,
aku sedikit bergidik melihat lukanya itu, pasti sakit. Lay memang sudah
kuhubungi dari tadi tapi dia tak datang-datang juga. Kemana sih dia. Sedangkan
itu Kris hanya mengepalkan kedua tangannya dan sepertinya sedang berfikir
keras, apa yang terjadi pada Kai. Suho hanya mondar-mandir dengan menggigiti
jari telunjuknya yang lumayan lentik itu. Ku lap wajah Kai yang kotor, terlihat
wajah kesakitannya itu meskipun dia dalam keadaan tak sadar. Tiba-tiba kedua
matanya terbuka dan tangannya refleks memegangi lukanya yang saat ini sedang ku
kompres, “Arg..” pekiknya
Aku memeluknya erat karena gembira dia sudah siuman “Kai kau sudah sadar,
kau kenapa?”
“Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!” ucapnya yang kasar.
Soo Kyung POV END
Kai’s Pov
Kepalaku terasa sangat pening, lukaku begitu sakit. Tiba-tiba dia
memelukku.
“Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!” ucapku yang kasar pada Kyung
Maafkan aku Kyung, aku sudah membuatmu terluka dengan perkataanku
“Maafkan aku sudah memelukmu sembarangan” dengan wajah tertunduknya,
sebenarnya aku tak tega melihat wajah sedihnya itu.
“Kris hyung, aku lapar” ucapku yang berpura-pura tak memperdulikan Kyung.
“Aku ambilkan ya” tiba-tiba Kyung mengambilkan mangkok berisikan bubur itu.
“Buka mulutmu Aaaa.. “ dengan menyuapiku tapi aku menampikkan sendok yang
di pegangnya sampai terjatuh ke lantai.
Tiba-tiba mata Kyung mulai berlinang dan ia mulai memungut sendok itu, dan
membersihkan bubur-bubur itu dengan tissue. Aku tak tega melihatnya air mataku
ingin berlinang, dan aku hanya bisa menghindar dengan memalingkan tubuhku ke
arah sebaliknya. Sebenarnya aku sangat tak kuat melakukan drama ini, tapi aku
harus melakukannya agar dia tak mendekatiku lagi, demi Luhan hyung.
“Baiklah jika kau membenciku, aku tak apa-apa. Hiks hiks, aku akan keluar”
Terdengar suara isakan kecil dari mulutnya meskipun aku tak melihat wajahnya.
Tap...
Tap..
Langkah kakinya yang mulai berpaling dari ruangan ini, aku membalikkan
tubuhku kembali ke semula.
“Kai, kau gila. Kau kerasukan?” ucap Suho sambil mengoyak-ngoyak tubuhku
yang terbaring di kasur.
“Argg,, Hyung sakit hentikan!” ucapku membentaknya sambil memegangi lukaku.
“Kau berubah Kai, kau tak seperti dulu” ucap Kris.
“Maafkan aku hyung, aku tak bermaksud membentakmu” ucapku sendu.
“Ada apa denganmu, kenapa kau bisa begini? Kau berkelahi dengan siapa?”
tanya Suho bertubi-tubi seperti menghujaniku.
“E.. Ak..Aku hanya digigit beberapa anjing dan aku terjatuh” ucapku sedikit
gugup menjawabnya.
“Bwahha.. tak mungkin, kenapa kau tak melawan? Kau amnesia bagaimana cara
mengendalikan kekuatanmu?” ucap Kris yang tertawa mengejek tak percaya.
“Terserah kau hyung, aku mengantuk. Kalian berdua pergilah, aku tak
apa-apa. Terima kasih sudah menjagaku” ucapku datar dengan berpura-pura menguap
dan memalingkan tubuhku dari 2 hyung itu.
“Aishh dasar kau ini, yasudah lah” ucap Kris dengan nada kecewa, karena aku
mengacuhkannya. Mereka berdua pergi menjauh dari ruangan ini dan entah kemana.
Kai’s POV end
Author POV
Dia mengusap air matanya perlahan sambil
berjalan di koridor istana. Nampak terlihat tiba-tiba seorang namja yang
berdiri agak jauh darinya berdiri sambil membaca sebuah buku. Yeoja yang
menangis tadi langsung berlari dan langsung memeluk namja itu. Sangat erat, dan
tangisannya pecah semakin keras. Yang membuat namja itu bingung tak karuan.
“Lu... hiks..hiks..” tangisannya yang sangat keras.
Luhan, namja yang yang dipeluk yeoja yang tidak lain Kyung hanya bisa
mengelus punggung Kyung “Kau kenapa Kyung? Kau kenapa menangis sekeras ini?”
tanyanya pelan melepaskan pelukan dan mengusap air mata Kyung.
“Ikh..Ikh.. A..Aku tadi.. Huwa...” tangisan Kyung kembali pecah dan
lagi-lagi memeluk Luhan.
“Tenanglah dulu Kyung, tarik nafas dalam dan lepaskan perlahan dan ceritalah
perlahan.” ucap Luhan sambil melepaskan pelukannya.
Kyung mulai mengatur nafasnya dan mulai membuka mulutnya “Huft.... tadi Kai
babak belur”
“Jeongmal??? Kai kenapa bisa babak belur?” sambil mendelikkan wajahnya di
depan wajah Kyung.
“Aku tak tahu Lu.. aku mencoba perhatian padanya tapi dia selalu
membenciku” ucap Kyung dengan wajah lesu dan air mata yang mulai menitik lagi.
“Sudahlah kau jangan bersedih, masih ada aku disisimu. Aku akan siap
menjadi tempat curhatanmu –meskipun itu menyakitkan Kyung- sambil
mengusap air mata Kyung yang tadi menitik.
Kyung tersenyum menatap Luhan yang juga tersenyum padanya “Maafkan aku
Luhan, kau selalu melihatku dalam keadaan menangis. Aku berjanji akan tersenyum
saat bertemu denganmu” ucap Kyung dengan wajah yang lebih berseri.
Luhan mencubit pipi Kyung “Begitu dong.. itu baru My Kyung”
Kyung mengusap pipinya yang sedikit sakit itu “Sakit Oppa”
Luhan mengacak rambut Kyung gemas, lalu mereka tertawa bersama.
_
Dalam malam gelap.
Seorang namja sedang duduk disebuah kursi kayu yang cukup panjang. Dengan
ditemani cahaya rembulan yang indah sendirian. Sesekali ia mendongakkan
kepalanya ke langit-langit. Tangannya mengepal kuat ketika mengingat kejadian
itu. Kejadian dimana ia terus berlaku acuh pada Kyung. Rahangnya terasa
mengeras. Ia marah dengan dirinya sendiri.
^TO BE CONTINUE^
0 komentar:
Posting Komentar